tag:blogger.com,1999:blog-75224415305364724402024-03-19T16:17:06.980+07:00Khalifah Preschool ™Moslem Entreprenur Kids Start Here | Semi-Bilingual | www.khalifahpreschool.com
---->>>> In Khalifah, children learn to practice the Islamic values everyday. By understanding them as universal values and making them as habits in daily activities, this would make them embedded and internalized in the life of the children.Chandra Purnamahttp://www.blogger.com/profile/12871865765278703959noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-7522441530536472440.post-58255739021716517302012-04-27T11:15:00.002+07:002012-06-22T06:42:07.928+07:00Tips: Membuat Anak Percaya Diri<div>
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPPVcunaRZH26O_Ko05ykOC33Mq5DWTZQ2ik-v5DHeFgaEwUyc7NpQkW7xZAHP-ZruqnYfF_Zbtu6OeDeA54iR2ODbLgFq9qjVxixmyqk4v264u1E3m3ycSB0FWkUCDY7t92Z9WFsC9Lk/s1600/Picture+-+Self-Confidence+(20120622).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="161" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPPVcunaRZH26O_Ko05ykOC33Mq5DWTZQ2ik-v5DHeFgaEwUyc7NpQkW7xZAHP-ZruqnYfF_Zbtu6OeDeA54iR2ODbLgFq9qjVxixmyqk4v264u1E3m3ycSB0FWkUCDY7t92Z9WFsC9Lk/s200/Picture+-+Self-Confidence+(20120622).jpg" width="200" /></a></div>
KOMPAS.com - Kepercayaan diri dalam diri seseorang dipengaruhi bagaimana pengasuhan orangtuanya. Kepercayaan diri yang dilatih sejak masa tumbuh kembang anak, akan melahirkan pribadi yang yakin atas dirinya, kompeten, dan menghargai dirinya secara sehat dan positif.</blockquote>
<br /></div>
<div>
Agar anak percaya diri, menghargai diri, orangtua perlu mengaplikasikan pola asuh ini.</div>
<div>
<br />
<b>Pujian yang Tepat</b><br />
<span style="color: #444444;"><b><br /></b></span></div>
<div>
Pujian memang baik untuk anak, namun jangan berlebihan. Jangan mengulang pujian pada anak yang sifatnya membangga-banggakan talenta dirinya. Seperti "Kamu adalah anak terpintar di sekolah" atau "Kamu adalah pebasket terandal". Jangan memberikan pujian yang membuatnya terbebani untuk selalu menjadi si terhebat.<br />
<br /></div>
<div>
"Berikan pujian pada usahanya dalam meraih sukses, bukan pada talenta yang dimilikinya," jelas Shari Young Kuchenbecker, PhD, asisten profesor psikologi di Chapman University, Orange, California.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Menurut penelitian di Columbia University, anak-anak merasa lebih senang dan mampu menghadapi tantangan ketika mereka mendapatkan pujian atas usahanya. Seperti dengan mengatakan, "Kamu bekerja keras" atau "Hebat, Kamu bisa menyelesaikan tugas dengan baik". Kata-kata motivasi lebih berbekas bagi anak-anak ketimbang pujian seperti "Ayah bangga denganmu Nak"</div>
<div>
<br />
<b>Jangan Berikan Label pada Anak</b></div>
<div>
<span style="color: #444444;"><br /></span></div>
<div>
Jangan pernah mengucapkan, "Dasar anak laki-laki!" saat melihat perilaku "bandel" nya. Label yang menekankan pada stereotip gender ini hanya menunjukkan seakan anak laki-laki tak berperilaku baik atau tak bisa mengontrol perilakunya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Orangtua perlu berhati-hati dengan setiap ucapannya. "Pesan yang direkam anak dari ucapan orangtuanya berperan besar terhadap bagaimana anak menghargai dirinya," jelas Paul W Schenk, PsyD.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Semoga bermanfaat untuk para orang tua dan para pendidik.</div>
<div>
<br />
~Love from Bunda Khalifah Preschool 15</div>Tyas Sekar Parasarihttp://www.blogger.com/profile/10315581534009871481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7522441530536472440.post-82501348099891769662011-10-20T17:06:00.002+07:002012-06-23T03:21:50.991+07:00Outing to McDonald's (Wednesday - Oct 19, 2011)<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-tGX-dtylO0xIk9sWnf6NAbv8GqSJG3WKox8PF4N91I1nhk7eo5730F1FILc02X2mUeaLLJShrJ2q1aTo9YO04_sI45d8vKkQ7lXuc5osToX-OHYThIrHSqaQeLoYQXtuKADW0BVeli4/s1600/Picture+-+McDonald's+(20120622).png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-tGX-dtylO0xIk9sWnf6NAbv8GqSJG3WKox8PF4N91I1nhk7eo5730F1FILc02X2mUeaLLJShrJ2q1aTo9YO04_sI45d8vKkQ7lXuc5osToX-OHYThIrHSqaQeLoYQXtuKADW0BVeli4/s200/Picture+-+McDonald's+(20120622).png" width="200" /></a></div>
<span style="background-color: white;">Subhanallah...! Senangnya anak-anakku kemarin pergi outing ke McDonald's.</span><br />
<br />
Mereka sungguh bersemangat. Kata mereka, "Bunda, kita mau makan ayam, khan...??" celoteh Qiqa, sehari sebelum keberangkatan.<br />
<br />
"Iya sayang... tetapi kita tidak hanya makan ayam, kita bisa melihat proses pembuatannya sewaktu ayam digoreng," jawabku. Ku teruskan dengan pertanyaan, "Sekarang anak Bunda, siapa yang mau jadi pengusaha ayam goreng yang enak???"<br />
<br />
"Sayaaa... Bundaaa!!" serentak anak-anakku menjawab.<br />
<br />
Setibanya di MacD mereka semua sudah tidak sabar untuk melihat ruangan dapur yang kentara dari ekspresi mereka yang sangat penasaran ketika kakak MacD mulai menjelaskan cara pembuatan minuman dan es krim. Kata kakak McD, "Siapa yang mau es kriiim...??"<br />
<br />
"Sayaaaa...!!!" seru semua anak.<br />
<br />
Sesudah berkeliling mereka semua mendapatkan es krim. Wooow, enaknya....!!<br />
<br />
Sepulangnya dari MacD anak-anak mulai saling bercanda, "Rafa... kamu mau nggak jadi tukang ayam goreng? Khan enak, setiap hari bisa makan ayam." kata Rara.<br />
<br />
"Aah, nggak ah!! Aku ga mau jadi tukang ayam goreng. Aku maunya jadi pengusaha ayam goreng," jawab Rafa.<br />
<br />
Subhanallah... Aku hanya tersenyum senang melihat anak-anakku sudah berminat untuk menjadi seorang "Entrepreneur". Bunda doakan, semoga cita-cita kalian tercapai.<br />
<br />
Amien ya rabbal 'alamiin...<br />
<br />
Love to all my Kids</div>Tyas Sekar Parasarihttp://www.blogger.com/profile/10315581534009871481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7522441530536472440.post-32804220748683605902011-05-26T07:24:00.002+07:002012-06-23T03:18:51.482+07:00Outing to Pabrik Sari Roti (Kamis, 26 Mei 2011)<div style="text-align: justify;">
Bissmillah,,, hari ini outing ke <b>Sari Roti</b>, Jabbabeka Bekasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak-anak sangat semangat semua datang lebih pagi :)</div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga perjalanan menuju ke Sari Roti, berjalan dengan lancar.<br />
<br />
Amiin...</div>Nurul Fitriah Zallaludinhttp://www.blogger.com/profile/13696016968625253618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7522441530536472440.post-74360184202291228402011-05-20T14:53:00.002+07:002012-06-22T06:59:53.714+07:00Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis)<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge0VWn-x1feA8HsTxvWgMHoNaEIahtowBd_Ej3y22sXHNty7dc_-YrtBxCE12dPxdXP04SFEXtlO53HqeF49iCE_hiVMLjJ9mq7ElmuISHPstUK6khNj-v0a4yk5zqon2ab_XzpV45PP8/s1600/Picture+-+Gondongan+(Mumps)+(20120622).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="142" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge0VWn-x1feA8HsTxvWgMHoNaEIahtowBd_Ej3y22sXHNty7dc_-YrtBxCE12dPxdXP04SFEXtlO53HqeF49iCE_hiVMLjJ9mq7ElmuISHPstUK6khNj-v0a4yk5zqon2ab_XzpV45PP8/s200/Picture+-+Gondongan+(Mumps)+(20120622).jpg" width="200" /></a></div>
<span style="background-color: white;">Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.</span></blockquote>
<br />
<span style="background-color: white;">Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemic atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-12 tahun. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara, dan organ lainnya.</span><br />
<br />
Adapun mereka yang beresiko besar untuk menderita atau tertular penyakit ini adalah mereka yang menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk menekan hormon kelenjar tiroid dan mereka yang kekurangan zat <i>iodium</i> dalam tubuh.<br />
<br />
<b>Pengobatan Penyakit Gondongan</b><br />
<br />
Pengobatan ditujukan untuk mengurangi keluhan (<i>simptomatis</i>) dan istirahat selama penderita panas dan kelenjar (<i>parotis</i>) membengkak. Dapat digunakan obat pereda panas dan nyeri (antipiretik dan analgesik) misalnya parasetamol dan sejenisnya, aspirin tidak boleh diberikan pada anak-anak karena memiliki risiko terjadinya sindroma <i>Reye</i> (pengaruh aspirin pada anak-anak).<br />
<br />
Pada penderita yang mengalami pembengkakan testis, sebaiknya penderita menjalani istirahat tirah baring di tempat tidur. Rasa nyeri dapat dikurangi dengan melakukan kompres es pada area testis yang membengkak tersebut. Sedangkan penderita yang mengalami serangan virus apada organ pankreas (pankreatitis), dimana menimbulkan gejala mual dan muntah sebaiknya diberikan cairan melalui infus. Pemberian kortikosteroid selama 2-4 hari dan 20 ml convalescent gammaglobulin diperkirakan dapat mencegah terjadinya orkitis. Terhadap virus itu sendiri tidak dapat dipengaruhi oleh anti mikroba, sehingga pengobatan hanya berorientasi untuk menghilangkan gejala sampai penderita kembali baik dengan sendirinya.<br />
<br />
Penyakit gondongan sebenarnya tergolong dalam <i>self-limiting disease</i> (penyakit yang sembuh sendiri tanpa diobati). Penderita penyakit gondongan sebaiknya menghindarkan makanan atau minuman yang sifatnya asam supaya nyeri tidak bertambah parah, serta diberikan diet makanan cair dan lunak.<br />
<br />
Jika pada jaman dahulu penderita gondongan diberikan blau (pewarna biru untuk mencuci pakaian), sebenarnya itu secara klinis tidak ada hubungannya. Kemungkinan besar hanya agar anak yang terkena penyakit gondongan ini malu jika main keluar dengan wajah belepotan blau, sehingga harapannya anak tersebut istirahat dirumah yang cukup untuk membantu proses penyembuhan.<br />
<br />
[<i>source</i>: www.infopenyakit.com]Shafa Azzahrahttp://www.blogger.com/profile/11627970471743116370noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7522441530536472440.post-69494304242709762812011-04-27T13:44:00.001+07:002012-06-22T07:08:10.124+07:00Pengaruh TV Terhadap Kesehatan Anak<div>
[<b>Watching TV: Even Worse for Kids Than You Think</b>]</div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPoEPLuMQeYgBtFeUdAYqx2gACVZQDfaEQ4OBF3pqDSwmvB1W2t6x97fLDDk5oI53-g_fGyxh9JXbIWHB_DLf5NSDFGK5_UwNZY4vPYMLCR1NmiJL73Sh7VweHmYd6xpDTeA7GdnV9e-8/s1600/Picture+-+Kids+Watching+TV+(20120622).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPoEPLuMQeYgBtFeUdAYqx2gACVZQDfaEQ4OBF3pqDSwmvB1W2t6x97fLDDk5oI53-g_fGyxh9JXbIWHB_DLf5NSDFGK5_UwNZY4vPYMLCR1NmiJL73Sh7VweHmYd6xpDTeA7GdnV9e-8/s200/Picture+-+Kids+Watching+TV+(20120622).jpg" width="200" /></a></div>
<span style="background-color: white;">Tidak hanya obesitas atau berat badan yang berlebihan, ternyata TV juga memberikan pengaruh yang lebih buruk terhadap kesehatan anak-anak. Penelitian baru menemukan bahwa kebiasaan menonton TV pada anak ternyata juga dapat menyebabkan tekanan darah yang tinggi yang nantinya memperbesar resiko penyakit jantung ketika mereka dewasa.</span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Menurut penelitian yang merupakan kerja antara para peneliti Amerika dan Spanyol ini, anak-anak yang memiliki kebiasaan menonton TV selama 90 sampai 330 menit sehari ternyata memiliki tekanan darah sistol dan diastol 5 sampai 7 poin lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang hanya menonton TV kurang dari 1,5 jam sehari. Anak-anak dalam penelitian ini rata-rata berusia 3 sampai 8 tahun.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
American Academy of Pediatrics sendiri sebelumnya telah merekomendasikan bahwa anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun seharusnya tidak boleh menonton TV sama sekali, sementara itu bagi anak-anak berusia di atasnya hanya dianjurkan untuk menonton TV selama 1 sampai 2 jam sehari.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Jadi, kenapa menonton TV dapat meningkatkan tekanan darah anak-anak?</b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sang peneliti mencoba memberikan beberapa penjelasan, diantaranya kebiasaan menonton TV sering diikuti dengan menikmati cemilan yang tidak sehat terutama yang mengandung banyak garam yang dapat meningkatkan tekanan darah. Dan biasanya makanan-makanan ini dapat habis dalam waktu yang lebih cepat ketika dilakukan sambil menonton TV.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Selain itu, kebiasaan menonton TV yang dilakukan dengan waktu tidur dapat membuat pikiran anak tetap terstimulasi, cukup untuk membuat mereka terjaga dan kehilangan waktu tidurnya yang berharga sebanyak beberapa jam. Menurut penelitian terdahulu, pemotongan terhadap waktu tidur yang baik dapat mengarah kepada meningkatnya berat badan dan resiko hipertensi, karena metabolisme tubuh tidak memiliki cukup kesempatan untuk bekerja memperbaiki diri.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: white;">Isi dari tayangan TV juga memiliki pengaruh buruk jangka panjang terhadap kesehatan anak. Di usia di mana anak sedang membentuk kebiasaan pola makan mereka, iklan-iklan TV yang kebanyakan menayangkan makanan yang tidak sehat dapat berpengaruh besar terhadap pola makan mereka dan akan melekat dalam pikiran mereka sampai beranjak dewasa.</span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: white;">[<i>source</i>: gigisehatbadansehat.blogspot.com]</span></div>Tyas Sekar Parasarihttp://www.blogger.com/profile/10315581534009871481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7522441530536472440.post-41908061746593585452011-04-16T17:53:00.000+07:002011-04-16T17:57:17.640+07:00Mencari Tarian AnakTernyata mencari Tarian Anak lebih susah daripada mengajari anak untuk belajar menariTyas Sekar Parasarihttp://www.blogger.com/profile/10315581534009871481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7522441530536472440.post-20916202316729444252011-04-16T17:42:00.000+07:002012-06-22T07:24:21.873+07:00Prepare Ourselves for Tomorrow's ChildrenHari ini para Bunda belajar Inggris (<i>English language</i>) dalam rangka menyiapkan Khalifah Preschool 15 menuju <b>full bilingual</b> TP 2012/2013.Nurul Fitriah Zallaludinhttp://www.blogger.com/profile/13696016968625253618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7522441530536472440.post-48207151946452082332011-04-09T12:07:00.000+07:002011-04-09T12:08:54.892+07:00Everyday is a New DayHari ini kami para Bunda sedang memperdalam pengetahuan tentang Internet.Ayu Wulan Asihhttp://www.blogger.com/profile/16321551249171154775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7522441530536472440.post-43479410359159425662011-01-02T14:53:00.000+07:002011-01-02T15:48:13.446+07:00Mari Lebih Menyayangi Keluarga<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; color: rgb(102, 102, 204); ">Berikut adalah artikel pendek mengenai pentingnya sikap kita kepada orang-orang terdekat kita, yaitu keluarga. Seringkali kita lupa, dengan orang lain kita bersikap baik dan lemah lembut, namun dengan keluarga sendiri apakah itu istri, suami, atau anak-anak, kita bersikap kasar dan keras.</span></div><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span"><br /></span></div><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: justify;"><b><span>Selamat Tahun Baru 2011...</span></b></div><b><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span>Semoga tahun penuh tantangan ini dapat dilalui dengan sebaik-baiknya</span></b></span></div><span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span>Dan semoga Allah memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.</span></b></span></div></span></b><span><div style="text-align: justify;"><b>Amien...</b></div></span></span><span><div style="text-align: justify;"><br /></div><b><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b>*** Mari Lebih Menyayangi Keluarga ***</b></span></div></b><div style="text-align: justify;">(from: <a href="http://www.blogger.com/dyahpurana.blogspot.com">dyahpurana.blogspot.com</a>)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Toleransi sering diberikan tanpa syarat pada orang lain, tapi pada orang-orang terdekat, kita sering bersikap keras. Mari lebih menyayangi keluarga,” itu tweet saya pagi ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan dalih memberi pelajaran pada orang-orang terdekat, kita sering bersikap keras, sering mengkritik, atau yang lebih ekstrim mencela. Kita berpikir untuk memperbaiki (lebih tepat mengubah) sikap dan perilaku orang-orang terdekat akan lebih efektif dengan cara yang sedikit lebih keras.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan dalih juga sudah terlalu sering ditegur baik-baik tapi tetap saja tidak berubah, sehingga teguran berikutnya pasti lebih keras dari yang pertama. Semakin keras anda 'berteriak', apakah itu berkorelasi terhadap perubahan sikap pihak yang kita tegur, kemungkinan malah akan mendapatkan resistensi, bisa juga membuat orang yang kita sayangi tersebut sakit hati, yang malah akan membuat runyam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kita juga sering berdalih jika yang bersalah adalah pihak luar (bukan orang orang terdekat kita), buat apa kita menegur, toh dia bukan apa apa kita. Atau karena ingin mempertahankan hubungan baik, kita malah berkompromi dengan kesalahannya. Itu tidak salah sih. Tapi itu tidak adil (setidaknya menurut saya).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bagaimana kalau logikanya dibalik. Sederhana saja, orang-orang terdekat kita adalah orang-orang yang setiap hari dalam 24 jam sering bertemu kita, bergantung pada kita, memuja kita, atau merawat kita, itulah yang harus kita jaga secara fisik dan psikis. Bukankah luka yang ditimbulkan oleh orang-orang yang kita sayangi adalah yang paling membekas di hati kita. Kalau orang lain mah, sekarang melukai besok kita sudah lupa, karena tidak setiap hari ketemu, kerusakan yang ditimbulkannya tidaklah terlalu dalam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya ingat 'quote' dari Mario Teguh:</div><div style="text-align: justify;">Jika kita diam, kehidupan diam.</div><div style="text-align: justify;">Jika kita curiga, kehidupan berlaku seperti pantas dicurigai.</div><div style="text-align: justify;">Jika kita mengkritik, kehidupan tampil semakin layak dikritik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ahh... saya harus banyak belajar bagaimana membuat orang-orang terdekat saya mempunyai kehidupan yang tidak layak dikritik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Orang-orang terdekat sayalah yang harus lebih saya jaga perasaannya, karena merekalah hidup saya.</div></span></span>Khalifah Preschool™http://www.blogger.com/profile/05968821625897243040noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7522441530536472440.post-22071367784280845202010-12-23T19:55:00.000+07:002011-01-03T17:46:53.964+07:00Maafkan Aku, Ya Mama... Aku Sayang Mama...!<span class="Apple-style-span"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje57NKUDJDcR3O5jjPNtHe2f5sxxScyScLI_JyPeLg25XNCVd2b0FnO9D0uRF-o06JxLpSZFxJm5weMNCZfbnKuSI7_-zuBjVAed6sPR791Sxvc8dhQNfDTynrg4IbBCIsnZ69REgr6gw/s1600/Khalifah+-+Website+%252820101223%2529+Happy+Mother%2527s+Day+04+I+Love+You+Mom%2521.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje57NKUDJDcR3O5jjPNtHe2f5sxxScyScLI_JyPeLg25XNCVd2b0FnO9D0uRF-o06JxLpSZFxJm5weMNCZfbnKuSI7_-zuBjVAed6sPR791Sxvc8dhQNfDTynrg4IbBCIsnZ69REgr6gw/s320/Khalifah+-+Website+%252820101223%2529+Happy+Mother%2527s+Day+04+I+Love+You+Mom%2521.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5553859651777171282" style="float: left; margin-top: 0px; margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px; " /></a><br /><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; "><span class="Apple-style-span"><b>Dari seorang sahabatku... (true story)</b></span><br /><br /><span class="Apple-style-span">Sore kemarin (kemarin aku lupa, hari ini Hari Ibu). Kebetulan pulang kantor lewat Rawamangun. Karena kebetulan itu juga aku jadi mampir kerumah mamaku. Di perjalanan daerah IKIP aku telpon mama, bilang mau mampir tapi nggak bisa lama takut macet kalau kemalaman. Hampir tiga minggu aku tidak bertemu. Pikirku waktu itu cuma sekedar kewajiban sebagai anak saja menengok ibunya.</span><br /><br /><span class="Apple-style-span">Selama perjalanan sampai di mulut gang rumah mama, pikiranku masih tentang kerjaan kantor. Mama ternyata sudah menungguku di pintu pagar. Terlihat segar matanya berbinar, bibirnya tersenyum lebar. Jalannya mulai sedikit tertatih.</span><br /><br /><span class="Apple-style-span">"Mah, mau langsung pulang saja," ucapku sambil cium pipi Mama. Itu kata pertama saat aku sampai, tanpa sempat menunggu Mama bilang apa-apa.</span><br /><br /><span class="Apple-style-span">Mama cuma tersenyum mengangguk sambil pegang pipiku. Cuma begitu saja, tidak lebih dari lima menit, setelah itu aku langsung pulang.</span><br /><br /><span class="Apple-style-span">*** Pagi ini...</span><br /><span class="Apple-style-span">Di atas speedboat tujuan mengehadiri acara peringatan Hari Ibu di Kepulauan Seribu. Di tengah goncangan ombak yang menghentak-hentak laju speedboat, seperti juga hentak-hematakan rindu aku dengan mamaku.</span><br /><br /><span class="Apple-style-span">Aku menyesal, kenapa kemarin aku tidak menghabiskan waktu banyak-banyak untuk bersama Mama. Samar aku seperti mencium wangi pipinya.</span><br /><br /><span class="Apple-style-span">"Mama harus selalu wangi, takut bau kalau dicium sama cucu dan kamu," begitu Mama suka bercanda ngomong begitu ke aku anaknya.</span><br /><br /><span class="Apple-style-span">Sore kemarin ketemu Mama... rasanya pengen aku ulang lagi. Datang mencium tangannya, memeluknya erat-erat dan lama, bercerita tentang aura kerinduan kepada Mama, dan lainnya... dan lainnya...</span><br /><br /><span class="Apple-style-span">Pastinya, mama berharap banyak sejak ketika aku telpon mau mampir kemarin.</span><br /><br /><span class="Apple-style-span"><b>Maafkan aku, ya, Ma... Aku sayang Mama!</b></span></span></span>Khalifah Preschool™http://www.blogger.com/profile/05968821625897243040noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7522441530536472440.post-89401853179068065612010-12-22T17:48:00.000+07:002011-01-03T01:12:40.451+07:00Happy Mother's Day - Selamat Hari Ibu!<span class="Apple-style-span"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqGaMEInTwvUbBGSGRCM04nF-beOaPsgGWwiXwaWbvQB7SQmxOt-rOAKOjGI0EgIHY5-ThEM23tgNbCKiqNb5-G9uUiBKz4_kqiQh5LVohulGD7qGAPo3DSdmC4Gxhk6_lLn69iu_UuzE/s1600/Khalifah+-+Website+%252820101222%2529+Happy+Mother%2527s+Day+01.jpg"><img style="TEXT-ALIGN: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 254px; FLOAT: left; HEIGHT: 320px; CURSOR: pointer" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5553461969089999186" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqGaMEInTwvUbBGSGRCM04nF-beOaPsgGWwiXwaWbvQB7SQmxOt-rOAKOjGI0EgIHY5-ThEM23tgNbCKiqNb5-G9uUiBKz4_kqiQh5LVohulGD7qGAPo3DSdmC4Gxhk6_lLn69iu_UuzE/s320/Khalifah+-+Website+%252820101222%2529+Happy+Mother%2527s+Day+01.jpg" /></a><span class="Apple-style-span"> <div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse; COLOR: rgb(32,32,32)" class="Apple-style-span">Seorang Ibu terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau, ditemani anaknya yang sudah berkeluarga dan hidup mapan.</span></div></span></span><div><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse; COLOR: rgb(32,32,32)" class="Apple-style-span"><br /></span></div><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse; COLOR: rgb(32,32,32)" class="Apple-style-span">Si ibu bertanya, "Itu burung apa yang berdiri di sana, nak?"</span></div><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left; BORDER-COLLAPSE: collapse"><br /></div></span></div><div><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse; COLOR: rgb(32,32,32)" class="Apple-style-span">"Bangau, Mama" anaknya menjawab dengan sopan.</span></div><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left; BORDER-COLLAPSE: collapse"><br /></div></span></div><div><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse; COLOR: rgb(32,32,32)" class="Apple-style-span">Tak lama kemudian si mama bertanya lagi, "Itu yang warna putih, burung apa?"</span></div><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left; BORDER-COLLAPSE: collapse"><br /></div></span></div><div><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse; COLOR: rgb(32,32,32)" class="Apple-style-span">Sedikit kesal anaknya menjawab, "Ya bangau, Mama...?"</span></div><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left; BORDER-COLLAPSE: collapse"><br /></div></span></div><div><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse; COLOR: rgb(32,32,32)" class="Apple-style-span">Kemudian ibunya kembali bertanya, "Lantas, itu burung apa?" ibunya menunjuk burung bangau tadi yang sedang terbang.</span></div><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left; BORDER-COLLAPSE: collapse"><br /></div></span></div><div><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse; COLOR: rgb(32,32,32)" class="Apple-style-span">Dengan nada kesal si anak menjawab, "Ya, bangau Mama. Khan sama saja! Memangnya Mama nggak liat dia terbang?!"</span></div><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left"><span class="Apple-style-span"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span"><br /></span></span></div><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left; BORDER-COLLAPSE: collapse"><span class="Apple-style-span">Air menetes dari sudut mata si Mama sambil berkata pelan, "Dulu 35 tahun yang lalu aku memangku-mu dan menjawab pertanyaan yang sama untukmu sebanyak sepuluh kali,... saat ini mama hanya bertanya tiga kali, tapi kamu membentak mama dua kali..."</span></div><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left"><span class="Apple-style-span"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span"><br /></span></span></div><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">Si anak terdiam... Lantas memeluk mamanya erat-erat sambil menangis dengan penuh penyesalan.</span></div></span><div style="TEXT-ALIGN: left"><span class="Apple-style-span"><br /></span></div><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: center"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">***</span></div></span><div style="TEXT-ALIGN: left"><span class="Apple-style-span"><br /></span></div><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">Pernahkah kita memikirkan apa yang telah diajarkan oleh seorang mama kepada kita?</span></div></span><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">Sayangilah ibumu dengan sungguh-sungguh. Mohon ampunan jika kamu pernah menyakiti hati Ibumu.</span></div></span><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left"><ul><li><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">Pernahkah kita marah-marah kepada ibu? Kalau kita mau jujur kepada diri sendiri pasti akan menjawab, "Pernah...!"</span></li><li><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">Pernahkah kita cuek dengan ibu kita? "Pernah...!"</span></li><li><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">Pernah kita memikirkan apa yang ibu pikirkan? Pasti "Tidak pernah...!"</span></li></ul><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">Sungguh tahukah kamu apa yang sering dipikirkan seorang ibu?</span></div></span><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">Rasa takut dan khawatir:</span></div></span><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left"><ul><li><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">Ibu takut tidak bisa melihat kita anak-anaknya tersenyum, menangis, atau tertawa lagi.</span></li><li><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">Ibu takut tidak bisa mengajari kita lagi tentang banyak hal dalam kehidupan.</span></li></ul></div></span><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">Semua itu karena waktu bagi seorang ibu sangat singkat.</span></div></span></span><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse; COLOR: rgb(32,32,32)" class="Apple-style-span">Saat ibu menutup mata, tidak akan ada lagi yang cerewet. Kelak saat kita menangis memanggil ibu, apa yang dia balas?</span></div><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse; COLOR: rgb(32,32,32)" class="Apple-style-span">Dia cuma diam terbujur kaku.</span></div><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse; COLOR: rgb(32,32,32)" class="Apple-style-span">Namun bayangan ibu akan tetap di samping kita seraya berkata, "</span><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">Anakku,... jangan menangis. Mama masih di sini. Mama masih tetap, dan akan selalu, menyayangimu.</span><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse; COLOR: rgb(32,32,32)" class="Apple-style-span">"</span></div><div style="TEXT-ALIGN: left"><span class="Apple-style-span"><br /></span></div><span class="Apple-style-span"><div style="TEXT-ALIGN: left"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span">Sayangilah ibumu sebelum waktunya habis.</span></div></span><div style="TEXT-ALIGN: left"><span class="Apple-style-span"><br /></span></div><div style="TEXT-ALIGN: left; COLOR: rgb(32,32,32)"><span style="BORDER-COLLAPSE: collapse" class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><b>Happy Mother's Day!</b></span></span></div></span></span></span></div>Khalifah Preschool™http://www.blogger.com/profile/05968821625897243040noreply@blogger.com0